Sampang - Kasat Lantas Polres Sampang AKP Mariyatun membantah adanya pemukulan dua polisi terhadap siswa SMAN 2 Sampang. Hanya saja, beberapa saksi lain bersikukuh bahwa penganiayaan memang benar terjadi.
Seorang warga yang tidak berani namanya disebutkan mengaku, dia melihat langsung peristiwa penganiayaan tersebut. Dia memaparkan, polisi menendang dua siswa hingga terjatuh dari motornya. Setelah jatuh, mereka dipukul pada bagian kepala. Bahkan, badannya sempat diinjak.
"Padahal sudah naik becak, polisi itu masih saja menempeleng pelajar itu," tuturnya, Rabu (5/10/2011).
Pengakuan hampir serupa disampaian oleh Marhamah (45), saksi mata yang biasa berdagang kaki lima di terminal Sampang. Menurutnya, polisi tidak hanya menganiaya tetapi juga melayangkan surat tilang (bukti pelanggaran).
"Setelah dipukuli, polisi itu tetap menilang. Kasihan saya melihatnya," ujar Marhamah.
Waki (49), penjaga terminal menambahkan, polisi tidak hanya memukul tetapi juga menginjak badan korban. "Setelah ditempelang, pelajar itu jatuh dari motornya, selanjutnya perut pelajar itu diinjak," katanya.
Informasi lain yang berhasil dihimpun beritajatim.com, dua polisi yang diduga melakukan pemukulan tersebut belum dipanggil atau diperiksa pihak terkait.
Sekadar diketahui, kejadian pemukulan itu bermula saat 2 siswa, masing-masing Nasir dan Hadi, hendak berangkat sekolah. Karena Hadi tidak menggunakan helm, dua polisi mengejarnya. Sesampainya di terminal, polisi langsung menendang motor hingga 2 siswa tersebut terjatuh dan dipukul. Sontak kejadian tersebut menarik perhatian warga di sekitar terminal. Karena Nasir mengalami luka hingga berdarah, dia akhirnya dilarikan langsung ke RSUD Sampang
sumber: beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar